Puisi untuk Pak Pres
Pemberian dari sastrawan. )
aku ingin bercerita teman…
tentang seseorang yang kukenal
ssorg yg membuatku merasa iri
ssorg yg membuatku merasa bahwa aq bukanlah siapa2
ssorg yg patut dijadikan contoh
ssorg yg patut dijadikan pemimpin
tentang seseorang yang kukenal
ssorg yg membuatku merasa iri
ssorg yg membuatku merasa bahwa aq bukanlah siapa2
ssorg yg patut dijadikan contoh
ssorg yg patut dijadikan pemimpin
dulu…ia bukanlah siapa2
dulu…ia tak lebih dari seoonggok kertas kosong
dulu…ia hanya air yg makin keruh oleh sampah
dulu…ia tak lebih dari seoonggok kertas kosong
dulu…ia hanya air yg makin keruh oleh sampah
tapi ia tetaplah manusia
yg bisa berubah
yg bisa lebih dekat kepada-Nya
dan sekarang ia berbeda…
yg bisa berubah
yg bisa lebih dekat kepada-Nya
dan sekarang ia berbeda…
dari sikap sok
menjadi santun…
dari tidak tahu
menjadi tahu
dari tidak peduli
menjadi peduli
dari mengusik
jadi berbisik
dari salah
menjadi benar
dari lemah
menjadi kuat,,,
menjadi santun…
dari tidak tahu
menjadi tahu
dari tidak peduli
menjadi peduli
dari mengusik
jadi berbisik
dari salah
menjadi benar
dari lemah
menjadi kuat,,,
sungguh teman…
ia begitu istimewa
di balik sikapnya yang suka seenaknya sendiri
terdapat pesan2 indah
yg menjelaskan apa arti kehidupan
dalam buaian keluh kesah
di balik canda tawanya
terdapat gurauan yang menyejukkan
yang menautkan hati2 manusia menjadi sebuah keluarga
di balik tingkah anehnya
ada makna dan tujuan yang ingin ia capai
ia begitu istimewa
di balik sikapnya yang suka seenaknya sendiri
terdapat pesan2 indah
yg menjelaskan apa arti kehidupan
dalam buaian keluh kesah
di balik canda tawanya
terdapat gurauan yang menyejukkan
yang menautkan hati2 manusia menjadi sebuah keluarga
di balik tingkah anehnya
ada makna dan tujuan yang ingin ia capai
teman…
ia bak air yang mengalir dari pegunungan…
yg mulanya kotor kemudian diserap tanah…
dan akhirnya jadi bersih
mengalir menuju lembah ke laut
ia bak air yang mengalir dari pegunungan…
yg mulanya kotor kemudian diserap tanah…
dan akhirnya jadi bersih
mengalir menuju lembah ke laut
perjalananny pun tak selancar arusnya
kdg di atas kadang di bawah…
kdg bening kadang keruh
kdg ia pun bertemu air lain
yg mengajarkan pelajaran berbeda
yg memberinya ilmu baru
yg mengajarkannya memaknai hidup
kdg di atas kadang di bawah…
kdg bening kadang keruh
kdg ia pun bertemu air lain
yg mengajarkan pelajaran berbeda
yg memberinya ilmu baru
yg mengajarkannya memaknai hidup
namun….
air tidak selamanya bersih…
butiran pasir dan debu pernah mengotorinya…
tapi air tak pernah menyerah
selalu mengalir menuju hilir
dan akhinya menjadi buih tak tampak
bersatu beradu dengan deburan ombak
dan selamanya akan tetap begitu
air tidak selamanya bersih…
butiran pasir dan debu pernah mengotorinya…
tapi air tak pernah menyerah
selalu mengalir menuju hilir
dan akhinya menjadi buih tak tampak
bersatu beradu dengan deburan ombak
dan selamanya akan tetap begitu
sekalipun belum sempurna
sang air telah mengajarkan banyak
ia mengajarkan hakikat hidup
hakikat belajar dan mengajar
hakikat mengerti dan dimengerti
hikmah mengambil pelajaran
hikmah bersabar dan ikhlas
dan juga tuk lebih mengenal-Nya…
sang air telah mengajarkan banyak
ia mengajarkan hakikat hidup
hakikat belajar dan mengajar
hakikat mengerti dan dimengerti
hikmah mengambil pelajaran
hikmah bersabar dan ikhlas
dan juga tuk lebih mengenal-Nya…
sungguh teman…
ia yang dulu dan sekarang sangatlah berbeda
perubahan total ya…
ya..perubahan mengubah segalanya…
ia yang dulu dan sekarang sangatlah berbeda
perubahan total ya…
ya..perubahan mengubah segalanya…
Oliver Wood
http://genirangrang.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar