Love, Poem, Music, Art, Life, Humor and Perspective

Pengikut

Sabtu, 03 September 2011


Sajak Dua Belas







Langit tak pernah curiga. Ia hanya melengkung di atas kita,
di tengahnya matahari-seperti bola mata.
Langit tidak pernah mengawasi langkah kaki kita,
tak pernah risau apakah kita ke selatan atau utara.
Langit suka berkaca pada bola matamu, yang tak letih
Menatapku, yang tak pernah berkejap seolah kawatir ia akan
Meninggalkanmu; di tengah kota yang selalu gelisah membincangkan cuaca
langit tak pernah mendengar keluhmu, “Kenapa ia di sana?”




Sapardi Djoko Damono, Perahu kertas
http://greenyazzahra.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar