Love, Poem, Music, Art, Life, Humor and Perspective

Pengikut

Tampilkan postingan dengan label Life. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Life. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 September 2011

Jalan Kebenaran

JALAN KEBENARAN




Beautiful road and path photos





"IKUTILAH JALAN KEBENARAN ITU, JANGAN HIRAUKAN WALAUPUN SEDIKIT ORANG MENGIKUTINYA! JAUHKANLAH DIRIMU DARI JALAN JALAN KESESATAN DAN JANGANLAH TERPESONA DENGAN BANYAKNYA ORANG-ORANG YANG MENEMPUH JALAN KEBINASAAN!"


http://ainuamri.wordpress.com

Senin, 19 September 2011

TAK DIINGINKAN

Tak Diinginkan



love wallpaper 32





"Tak diinginkan, tak dicintai, tidak diperhatikan, dilupakan orang, itu merupakan derita kelaparan yang hebat, kemiskinan yang lebih besar daripada orang yang tak bisa makan. Kita harus saling merasakan hal itu." (Ibu Teresa)




www.ilmuini.com

Rabu, 14 September 2011

Tidur Dan Otak

Tidur untuk Otak

 




Mengapa kita membutuhkan tidur? Pada suatu kongres di Strasbourg, Perancis baru-baru ini, suatu teori yang kontroversial disampaikan. Dikatakan bahwa tidur lebih bermanfaat bagi otak daripada bagi tubuh, yang pulih kembali kekuatannya setelah tidur. Pengujian menunjukkan bahwa sementara ”fungsi tubuh manusia praktis tidak terganggu bahkan setelah beberapa hari tanpa tidur”, kata Die Zeit, ”otak tidak demikian”. Dalam kasus-kasus percobaan, orang-orang menderita ”kurang sanggup konsentrasi, ingatan yang terganggu, proses berpikir yang menjadi lamban, dan problem menyesuaikan pikiran” apabila mereka kurang tidur.






Mengamati Dunia., Januari 1991, Sedarlah

Pelita Tubuh Adalah Mata

Pelita Tubuh Adalah Mata






"Pelita tubuh adalah mata. Maka, jika matamu sederhana, seluruh tubuhmu akan cemerlang;  tetapi jika matamu fasik, seluruh tubuhmu akan gelap. Jika dalam kenyataannya terang yang ada padamu adalah kegelapan, betapa hebat kegelapan itu!"





Dari Sebuah Referensi.-

Selasa, 13 September 2011

Minggu, 11 September 2011

Hati yang Sedih & Hati Yang Gembira

HATI YANG SEDIH BERSAMA HATI YANG GEMBIRA



spring blue green




"Alangkah mulianya hati yang sedih yang bisa menyanyikan lagu gembira bersama hati yang gembira."




Kahlil Gibran

Kemanusiaan

KEMANUSIAAN



autumn fantasy



"Kemanusiaan adalah sungai cahaya yang mengalir dari keabadian ke keabadian."
 
 
 
 
 
 
Kahlil Gibran

Sabtu, 03 September 2011

Foto Yang menyentuh Hati








Nenek – nenek sedang membersihkan trotoar untuk menggelar dagangannya, Pantaskah jika melihatnya? haruskah kita membiarkanya?.. Adilkah semua itu?..




http://firtstest.wordpress.com


Foto yang Menyentuh Hati






Raut muka seorang peminta peminta di Lampu Merah Di Kota Yogyakarta, Ia sedang menulis syair indah bagi derita apa yang sedang dirinya hadapi..



http://firtstest.wordpress.com

Jumat, 02 September 2011

Life, Love and Understanding















"Life is the first gift, love is the second, and understanding the third."


~ Marge Piercy
Peneliti Australia Berhasil Berantas Nyamuk DBD

Headline
thehindu.com


Oleh:
Gaya Hidup - Jumat, 2 September 2011 | 17:36 WIB 
INILAH.COM, Sydney - Para peneliti Australia melaporkan keberhasilan dalam mengatasi nyamuk penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan setiap tahunnya ditemukan 50 juta kasus infeksi dengue, dan 40% populasi dunia berisiko terinfeksi.

Virus demam berdarah dengue (DBD) dibawa dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Peneliti Scott Ritchie dari Universitas James Cook mengatakan, berbagai upaya memberantas DBD selama ini lebih terfokus pada pembasmian nyamuk.

“Satu-satunya cara membasminya adalah dengan pestisida dan mungkin penyuluhan masyarakat. Sejumlah nyamuk mulai resisten terhadap pestisida-pestisida itu, jadi kita memerlukan sesuatu yang baru dan berbeda,” ujar Ritchie.

Hasil penelitian Ritchie dan para ilmuwan lainnya dimuat dalam artikel di jurnal Nature. Menurut para peneliti, nyamuk Aedes Aegypti dapat ditulari bakteri Wolbachia, yang menghambat perkembangan virus DBD, sehingga virus ini tidak dapat ditularkan ke orang yang digigit nyamuk itu.
 
Untuk meniru situasi nyata, mereka melepaskan nyamuk-nyamuk yang ditulari Wolbachia ke sebuah fasilitas pengujian di dalam ruang yang dipenuhi nyamuk-nyamuk tak terinfeksi. Dalam beberapa bulan, hasil perkawinan kedua nyamuk itu menunjukkan serangga yang diinfeksi Wolbachia itu mendominasi seluruh populasi nyamuk.

Para peneliti kemudian beralih dari tes simulasi ke tes di dunia nyata, dengan melepaskan nyamuk-nyamuk di dua kota terpencil di Australia.

Peneliti utama Scott O'Neill dari Universitas Monash mengatakan, sewaktu serangga-serangga yang terinfeksi dilepaskan selama beberapa pekan, mereka mulai mendominasi nyamuk-nyamuk setempat yang tidak terinfeksi.

“Yang terpenting, setelah pelepasan nyamuk-nyamuk Wolbachia dihentikan, jumlah nyamuk Wolbachia terus bertambah hingga eksperimen selesai pada akhir musim hujan. Sekitar waktu itulah kita dapat melihat bahwa kita hampir menuntaskan penetrasi infeksi Wolbachia ke populasi nyamuk di lokasi-lokasi itu,” papar O’Neill.

Anggota tim lainnya, Ary Hoffman dari Universitas Melbourne, mengatakan bahwa para peneliti selanjutnya perlu melepaskan Wolbachia ke wilayah di mana DBD mewabah, untuk mengetahui apakah bakteri ini dapat benar-benar mencegah penyakit.

“Hingga tahap tersebut, kita harus berhati-hati. Menurut saya hasil ini masih dini. Pada saat ini kami masih penuh harapan. Tetapi sebelum mencapai tahap di mana kita dapat menyatakan bahwa Wolbachia dapat memberantas DBD, ini soal lain, ini soal mendatang,” ujarnya.

Dalam komentar yang juga diterbitkan di jurnal Nature, ilmuwan Johns Hopkins Jason Rasgon mengatakan penelitian Australia menandai apa yang ia sebut “dimulainya era baru pemberantasan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh nyamuk,” dan menunjukkan strategi yang dapat diterapkan untuk malaria.

Rasgon juga mencatat bahwa dampaknya bagi ekosistem harus diminimalisasi karena nyamuk-nyamuk itu diubah jenisnya, bukannya dibasmi. [VOA]

Rabu, 31 Agustus 2011

Teka-Teki Albert Einstein




Kemarin liat postingan note temen di FB yang memaparkan tentang teka-teki Albert Einstein tentang 5 buah rumah dengan penghuni yg berbeda-beda…

Sebenarnya teka-teki ini sudah banyak di tulis ulang oleh orang-orang…dan mungkin di antara pembaca yg nantinya mampir ke blog aku sudah berkali-kali menemukan teka-teki ini, tapi gak ada salahnya kalo aku tampilkan lagi disini… hehehe…

Inilah teka-tekinya…


  • Teka-teki ini tidak mengandung trik, tapi murni dengan logika.
  •  Ada 5 buah rumah yang masing-masing memiliki warna yang berbeda.
  •  Setiap rumah dihuni oleh pria dengan kebangsaan yang berbeda
  •  Setiap penghuni rumah menyukai  jenis minuman tertentu, merokok dengan satu merk rokok yang  tertentu, dan memelihara hewan dengan jenis yang tertentu.
  • Dan tak satu pun dari kelima orang itu yang minum dengan jenis minuman yang sama, merokok dengan merk rokok yang sama dan memelihara hewan yang sama dengan penghuni lainnya.

Petunjuk :

            1. Orang Inggris tinggal di dalam rumah berwarna merah
            2. Orang Swedia memelihara anjing
            3. Orang Denmark senang minum teh
            4.  Rumah warna hijau tepat disebelah kiri rumah warna putih.
            5. Penghuni rumah berwarna hijau senang minum kopi
            6. Orang yang merokok PallMall memelihara burung
            7. Orang Jerman merokok Rothmans.
            8. Penghuni rumah yang terletak di tengah-tengah senang minum susu.
            9. Penghuni rumah berwarna kuning merokok Dunhill
            10. Orang Norwegia tinggal di rumah paling pertama
            11. Orang yg merokok Marlboro tinggal di sebelah orang yg memelihara kucing
            12. Orang yg memelihara kuda tinggal di sebelah orang yg merokok Dunhill
            13. Orang yang merokok Winfield senang minum bir
            14. Di sebelah rumah berwarna biru tinggal orang Norwegia
            15.  Orang yang merokok Marlboro bertetangga dengan orang yang minum air.

Pertanyaannya : SIAPAKAH YANG MEMELIHARA IKAN ?

Jika anda bisa menebak teka-teki diatas maka anda  masuk 2% dari orang yg bisa menjawab teka-teki ini, seperti yang dikatakan oleh Albert Einstein bahwa 98% penduduk dunia tidak bisa menjawab teka-teki ini…

Selamat Mencoba ^^



~ dunia-sangmusafir.blogspot.com

Senin, 29 Agustus 2011

I Have Tried ....

 
 
I have tried 99 times and have failed, but on the 100th time came success.
 
~ Albert Einstein [Wisdom Quotes].-

Menggugat Pembantaian Rawagede

Menggugat Pembantaian Rawagede

Sekitar 431 warga Rawagede dibantai Belanda pada 1947. Mereka berhak sebagai korban PD II?

Jum'at, 12 Agustus 2011, 23:24 WIB
Renne R.A Kawilarang, Nila Chrisna Yulika, Anggi Kusumadewi 

Saih bin Sakam, korban selamat pembantaian Rawagede (Radio Nederland Wereldomroep)

VIVAnews –  Dia sudah cukup renta. Pada usia 87 tahun, dengan geligi tandas dan langkah agak limbung, Saih bin Sakam menyimpan kenangan buruk itu. Dia bersyukur, selamat dari pembantaian keji Belanda di Rawagede, Karawang, Jawa Barat, 64 tahun silam. Tapi Saih tak pernah lupa.

Dengan sisa kekuatannya—bahkan untuk memakai sepatu dia harus dibantu orang lain, Saih pergi ke Belanda pada November tahun lalu. Junito Drias dari Radio Nederland, sempat merekam lawatan Saih ke negeri yang pernah merampas hidup keluarganya itu. “Saya tak dendam,” ujar Saih. Wajahnya penuh kerut. Pecinya sedikit melorot.

Mengenang kembali proklamasi Republik Indonesia 66 tahun silam, tentu kisah Saih ini patut kembali disimak. Dia adalah saksi dari pembantaian keji, sebuah kejahatan perang Belanda di Indonesia: 431 warga Rawagede tumpas. Termasuk ayah, dan kawan-kawan Saih.

Sebagai saksi tragedi Rawagede, Saih ingin menuntaskan hal mengganjal itu dalam sisa hidupnya. “Daripada kepikiran terus, yang penting Belanda minta maaf kepada Indonesia,” ujar Saih dalam rekaman video Radio Nederland itu.

Kisah itu bermula 9 Desember 1947, tatkala Belanda melancarkan agresi ke republik Indonesia yang masih muda. Sekitar 300 serdadu Belanda menyerbu Rawagede, kampung petani miskin yang jadi basis gerilyawan republik.

Dipimpin Mayor Alphons Wijnen, ratusan serdadu Belanda menyisir desa itu. Tak satu pun jejak gerilyawan ditemukan. Warga juga bungkam. Murka oleh pembangkangan itu, Wijnen memaksa semua lelaki di atas 15 tahun berkumpul di lapangan. Matahari belum tinggi saat itu. Warga pun berbaris di lapangan.

Para serdadu itu tiba-tiba mengokang senjata. Lalu, trat-tat-trat-tat. Peluru melesat, ratusan warga roboh bersimbah darah. Ada yang mencoba lari, tapi peluru laknat itu lebih cepat ketimbang kaki-kaki kurus para petani.


Saih bin Sakam lolos dari maut. Dia hanya terluka di punggung, dan tangan. Kepada Radio Nederland, Saih menunjukkan bekas luka tembak itu. “Diberondong peluru di badan seperti ini”, ujar Saih. Di punggung, ada bekas lingkaran hitam. “Belum puas kali, maka saya ditembak lagi di bagian tangan,” ujar Saih.

Menurut dia, korban pembantaian hari itu hanya kaum lelaki. Kebanyakan pemuda. Para perempuan dan anak-anak, selamat. (Baca detil kisah pembantaian di Yang Terserak di Rawagede)

Mencari Lukas
Apa yang dicari Belanda di Rawagede?  “Mereka mencari Kapten Lukas Kustario,” ujar sejarawan dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Dr Baskara Wardaya kepada VIVAnews, pekan lalu di Yogyakarta. Lukas adalah  komandan kompi Siliwangi .

Dijuluki “Begundal Karawang”, Lukas memang orang paling diuber Belanda.  Ulahnya memusingkan. Dia kerap menyerang pos militer. Dia memimpin pasukannya membajak kereta api, menggasak senjata, dan amunisi kumpeni.

Rawagede sendiri adalah jalur lintasan para gerilyawan. Berbagai laskar rakyat singgah di sana. Juga para begundal dan perampok.” Lukas adalah target Belanda,” kata Baskara. Rakyat Rawagede sendiri membela gerilyawan itu.

Itu sebabnya, kata Baskara, mereka bungkam. Karena bungkam itu, Belanda marah.  “431 orang dibunuh. Ada beberapa yang lolos, dan pura-pura mati.  Mereka lalu menceritakan peristiwa itu,” kata Baskara menambahkan.

Saih pergi ke Belanda atas undangan Komite Kehormatan Utang Belanda. Dia sebetulnya ingin bertemu Ratu Belanda saat ini, Beatrix. “Kepinginnya sih Ratu bertemu, dan minta maaf. Tapi yang penting, berjabat tangan. Kita kan juga berterima kasih, dan saya memaafkan,” kata Saih. Sayang, untuk alasan yang kurang jelas, Ratu Beatrix  menolak bertemu Saih.

Selain Ratu Beatrix, Saih juga ditampik oleh parlemen Belanda dari Komisi Luar Negeri. Tak jelas juga alasannya.  Namun ada yang melegakan: Saih boleh bercerita kepada anak-anak sekolah di Kota Gronigen, Belanda Timur Laut.

Kepada anak-anak SD,  Saih bercerita bahwa dia tak akan menggugat tentara Belanda. Dia ingin Belanda minta maaf kepada Indonesia, dan membayar ganti rugi. Para pelajar itu terperanjat. Mereka tak menyangka Belanda pernah sekejam itu.

Kadaluwarsa?
Tapi, belum lagi sampai cita-citanya itu, Saih bin Sakam meninggal pada 7 Mei 2011. Dialah korban terakhir tragedi Rawagede yang masih hidup sampai abad ke-21. Dia pergi, justru saat Belanda mulai membuka kasus itu di pengadilan. 

Para kerabat korban pembantaian itu terus melaju (Lihat kronologinya di Infografik: Banjir Darah di Rawagede). Pada 20 Juni 2011, mereka menuntut Belanda, melalui pengadilan di Den Haag. Tujuannya, Belanda harus mengakui adanya pembantaian, meminta maaf, dan memberi ganti rugi.


Meski tak disuarakan resmi, Pemerintah Indonesia kabarnya mendukung langkah korban pembantaian Rawagede itu. 

Dukungan pemerintah itu diungkapkan Ketua Yayasan Rawagede Sukarman kepada VIVAnews, di Rawagede, Desa Balongsari, Kecamatan Rawamerta, Karawang pekan lalu. Sukarman adalah cucu salah satu korban. Ia telah bolak-balik ke Den Haag mengikuti proses pengadilan kasus Rawagede di Pengadilan Belanda.

Menurut Sukarman, sebelum menggugat ke Belanda 15 Agustus 2008 lalu, mereka meminta izin ke Komisi I dan Komisi III DPR, serta ke MPR. “Kami juga diundang ke Departemen Luar Negeri, dan langsung dihubungkan ke Biro Eropa. Mereka katakan, lanjutkan tuntutan itu,” ujar Sukarman.


Selama proses gugatan itu pun, Sukarman dibantu oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Belanda. Sidang kasus itu dibuka 20 Juni 2011. Penggugat adalah sanak saudara korban Rawagede. Tergugat  adalah pemerintah Belanda.

Perang argumen pun muncul di meja hijau. Pengacara pengugat adalah Liesbeth Zegveld. Dia aktif membela kasus hak-hak azasi manusia internasional, termasuk kejahatan kemanusiaan di Srebrenica, Bosnia.

Di sidang itu, Zegveld bercerita seperti halnya kesaksian Saih bin Sakam. Komite Utang Kehormatan Belanda juga menuntut ganti rugi bagi korban Rawagede. Ada juga sengketa soal jumlah korban. Penggugat mengatakan yang tewas 431 orang. Belanda dalam Nota Ekses 1969, mengatakan hanya 150 orang.


Selain itu, fakta baru diajukan oleh penggugat, berupa dokumen korespondensi. Disebutkan, para petinggi Belanda tak meragukan Wijnen bersalah. Jenderal Simon Spoor menulis surat kepada jaksa agung, bahwa Pengadilan Militer akan menghukum Mayor Wijnen. Tapi, Jaksa Agung tak jadi menggugat Wijnen. Alasannya, kasus itu 'tak ada lagi campur tangan, dan perhatian asing'.

Zegveld menilai para janda yang suaminya dibunuh militer Belanda di Rawagede, diperlakukan tak adil. Ini jika dibandingkan korban kejahatan perang dunia kedua terhadap Yahudi. Hak mereka sebagai korban perang dunia kedua diakui, dan menerima ganti rugi. “Ada kebiasaan Belanda tak menolak tuntutan korban perang dunia kedua hanya karena kadaluwarsa. Kebijakan ini juga harus berlaku bagi janda dari Rawagede,” ujar Zegveld, seperti dikutip Radio Nederland.

Sebelumnya, pengacara Belanda GJH Houtzagers mengatakan kasus pembunuhan oleh serdadu Belanda itu sudah kadaluwarsa. Lagipula,  korban selamat terakhir, Saih bin Sakam, telah meninggal Mei lalu. Houtzagers juga memberi argumen lain. Katanya, ada kesepakatan Belanda dan Indonesia pada 1966. Isinya, kedua pihak setuju mengakhiri sengketa keuangan.

Houtzagers mengingatkan Indonesia dan Belanda kini bekerjasama dalam banyak hal. “Belanda membantu tak saja desa Rawagede, tapi juga wilayah lain. Kedua negara memandang ke depan, membangun masa depan bersama, dan bukan melihat masa lalu,” kata Houtzagers.


Pintu ke kasus lain
Yang menarik, kata Zegveld, jika kasus Rawagede menang di pengadilan. Dampaknya positif bagi korban aksi militer Belanda lainnya di Indonesia. Mereka bisa menuntut ganti rugi juga. 

“Kami ingin memberi tahu kepada masyarakat Belanda kejadian sebenarnya. Ini bukan kasus Rawagede saja. Di Sulawesi Selatan ada pembantaian Raymond Westerling, ada juga kasus Kaliprogo di Jawa Tengah, Gerbong Maut di Bondowoso, dan sebagainya”, kata Jeffry Pondaag dari Komite Utang Kehormatan Belanda. 

Ketua Komite Utang Kehormatan Belanda, Batara R Hutagalung sepakat. Dia mengatakan banyak aksi pembantaian Belanda sekitar 1945-1950 di Indonesia yang tak terungkap di dunia internasional. Ironisnya, Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) justru bermarkas di Den Haag, Belanda.

Batara yakin, jika Belanda konsisten, maka kasus ini bisa menang. Dia mengajukan contoh. Dua tahun lalu, ada bekas tentara Jerman dijatuhi hukuman seumur hidup. Dia membantai empat warga sipil di Belanda semasa perang. “Dia dihukum karena membunuh empat orang. Maka logikanya, yang membantai puluhan ribu bisa dimajukan ke pengadilan internasional. Itu sebabnya kami mengajukan kasus Rawagede,” kata Batara kepada VIVAnews.

Berhasilkah gugatan dari Rawagede? Hakim Pengadilan Den Haag mengatakan masih mempelajari pleidoi kedua pihak. Mereka segera memberi putusan dalam waktu 90 hari, atau pertengahan September 2011 ini.(np) 

Laporan Erick Tanjung |Yogyakarta

• VIVAnews

Arkeolog Arab Temukan Peradaban Kuno 9.000 Tahun yang Lalu


  • Situs Al Maqar yang ditemukan arkeolog Arab. Situs Al Maqar yang ditemukan arkeolog Arab.




REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH--Penemuan arkeologis terbaru di Dubai kemungkinan bakal merubah sejarah. Arkeolog Arab mengatakan, mereka menemukan situs baru di mana ada indikasi domestikasi hewan sekitar 9.000 tahun yang lalu.

Situs yang disebut Al Maqar itu, bila terbukti memiliki data domestikasi hewan kuda sembilan milenium itu akan mengubah sejarah dunia. Karena sebelumnya diketahui domestikasi hewat tertua ada di Turki atau Asia Tengah, 5.500 tahun yang lalu.

"Temuan ini akan menantang temuan situs tertua sebelumnya," kata Ali Al Ghabban, wakil presiden Museum dan Purbakala dari Komisi Wisata dan Purbakala Arab Saudi.
Ia lanjutkan, "Penemuan ini akan mengubah pengetahuan manusia soal hubungannya dengan hewan. Karena di situs ini terbukti manusia sudah memelihara hewan di era Neolitik muda," kata dia saat jumpa pers.

Ia tegaskan, selain kuda, ditemukan juga rangka manusia yang sudah termumifikasi, mata panah, serpih, alu, alat menjahit dan lain sebagainya. "Ini menunjukkan manusia 9.000 tahun lalu sudah mahir membuat kerajinan tangan," katanya.